Martabak Telur memang menjadi salah satu kuliner Nusantara yang sangat populer. Dengan rasa gurih dan lezat, martabak telur mampu memikat lidah siapa pun yang mencicipinya. Tapi, tahukah kamu bagaimana sejarah dan perkembangan martabak telur di Indonesia?
Sejarah martabak telur bisa ditelusuri dari masa kolonial Belanda di Indonesia. Menurut sejarawan kuliner, William Wongso, martabak merupakan kuliner yang dibawa oleh para pedagang Arab ke Indonesia pada abad ke-17. Namun, saat itu martabak masih berupa roti isi daging atau sayuran, bukan telur.
Perkembangan martabak menjadi martabak telur sepenuhnya terjadi di Indonesia. Di sini, martabak telur mulai dikenal luas dan menjadi favorit masyarakat. Menurut Chef Bara Pattiradjawane, martabak telur memiliki rasa yang khas dan berbeda dari martabak biasa. “Martabak telur memiliki tekstur yang lebih padat dan rasa yang lebih gurih karena adanya telur sebagai bahan utama,” ujarnya.
Martabak telur juga memiliki berbagai variasi isi, mulai dari daging sapi, ayam, seafood, hingga keju dan cokelat. Hal ini membuat martabak telur semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.
Menurut penelitian kulineris, martabak telur juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Dengan kandungan telur sebagai sumber protein, martabak telur bisa menjadi pilihan sarapan atau camilan yang sehat dan bergizi.
Seiring dengan perkembangan zaman, martabak telur pun semakin banyak variasinya. Mulai dari martabak telur mini, martabak telur spesial dengan tambahan topping yang beragam, hingga martabak telur premium dengan bahan-bahan pilihan.
Jadi, tidak heran jika martabak telur tetap menjadi salah satu kuliner Nusantara yang begitu populer hingga saat ini. Rasanya yang gurih dan lezat, serta beragam variasi isi yang menggugah selera membuat martabak telur selalu dicari dan dinikmati oleh banyak orang. Sebuah warisan kuliner Nusantara yang patut dilestarikan dan dijaga keberadaannya.